Jumat, 14 Oktober 2011

Harajuku, Perpaduan Tradisional dan Modern

Sepanjang jalan menuju gerbang, puluhan remaja Tokyo tampil dengan berbagai gaya dandanan (biasa disebut “cosplay”, singkatan dari costume play), mulai dari gothic hingga anime. Yang unik, banyak juga turis sengaja berdandan gothic dan ikutan tampil sepanjang jalan.

Ada juga yang ngamen, lengkap dengan drum dan gitar elektrik dan juga penyedia jasa kaligrafi Jepang dengan berbagai model tulisan kanji yang digelar di tengah jalan. Yang terakhir ini, sepintas seperti jajaran tukang tato jalanan di daerah Melawai-Blok M Jakarta.

Gerbang Harajuku merupakan titik awal jalan setapak menuju Meiji Jingu, kuil yang menjadi saksi sejarah periode Meiji. Daerah Harajuku memang merupakan perkawinan tradisional dan modern. Di sebelah kiri, di daerah Yoyogi menampilkan unsur tradisional, sementara di sisi kanan, Harajuku modern, mulai dari bangunan dan gaya hidupnya (makanan, kostum, butik, dan pengunjungnya)

Sepanjang jalan menuju kuil, kita bisa melihat jajaran drum anggur yang dulunya adalah lokasi tempat penyimpanan anggur milik kaisar. Masuk ke dalam jalan setapak yang ada di kiri jalan, kita akan digiring menuju taman Yoyogi yang asri. Puas menikmati hijaunya taman, kita melanjutkan ke kuil Meiji. Di kuil ini, kita bisa menyampaikan keinginan kita di papan kayu (dijual seharga 500 yen). Papan kayu ini kemudian digantung di satu papan besar yang ada di halaman kuil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar